4th

September
04/09/2023

Book Reviews: Manajemen Leha-Leha Nishida Masaki

Hendrawillyanto Editor in Chief
0 Comments
130 views
4 min
Cuti pun masih di telephone nanyain kerjaan, apaan sih ini

Self improvement & Human Psychology Book
“Cuti pun masih di telephone nanyain kerjaan,
apaan sih ini”

Judul: Manajemen Leha-Leha
Penulis: Nishida Masaki
Penerbit: Penerbit Haru
Cetakan I: November 2020
Alih Bahasa: Linabd
Halaman: 230 hlm;19cm
ISBN: 978-623-7351-49-8

 

 

Istirahat memang terlihat sepele, tetapi praktiknya sukar. Buku ini membahas teknik beristirahat yang berkuali tas, tanpa rasa bersalah, dan tanpa melupakan kewajiban sebagai pegawai kantoran. Buku ini ditulis oleh seorang profesor di bidang ilmu olahraga dan juga seorang psikiater dan peneliti di Universitas Harvard Fakultas Kedokteran dan Universitas Standford Fakultas Kedokteran asal Jepang.

Nishida Masaki adalah seorang psikiater yang banyak menangani pasien dengan insomnia dan depresi. Ia juga banyak menulis makalah tentang fungsi otak, juga teknik-teknik untuk meningkatkan performa otak. Dalam tulisannya hal yang menarik cara beristirahat dari hubungan yang melelahkan serta dari ketergantungan media sosial juga dibahas di buku ini. Semua tipsnya sangat aplikatif dan bisa dibaca tak hanya oleh pekerja kantoran, tetapi juga untuk mereka yang bekerja dari rumah.

Sebetulnya sih buku ini emang cucok banget dengan masyarakat jepang berhubung profesor Masaki banyak menangani problematika psikologis masyarakat Jepang, yang bekerja adalah hidup mati dan jarang ngambil cuti karyawan. Buku ini menunjukkan kenyataan mengenai orang Jepang yang saking semangatnya kerja, sampai mengambil cuti pun malu untuk mengutarakannya.

Alasannya, malu karena etos kerja orang Jepang yang tinggi dan cara pikir mereka tentang rasa sungkan dan memberatkan orang lain ketika ambil jatah cuti dan tidak menanyakan pekerjaan dikala mereka liburan, saking kejamnya persaingangan kerja di negara sana, mereka sampai melupakan kapan menikmati hidup.

Buat kita orang Indonesia yang dikenal santuy-santuy dan jauh lebih menikmati banyak leha- lehanya dibanding orang Jepun sana, tapi gak semuanya gitu kan ya. Dalam isi buku ini, kita bukan hanya diajarkan teknik-teknik bersantai tapi juga filosofi di balik teknik tersebut. Dengan demikian, bahkan bagi kita pun yang sudah ahli untuk bersantai tetap mendapatkan ide baru yang bermanfaat. Kita diingatkan bahwa relaksasi tidak melulu dengan diri sendiri.

Sebagai makhluk sosial, kita adalah makhluk yang sangat banyak berelasi dengan manusia lainnya. wajar bila rasa lelah dan tingkat energi sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial ini. Nishida Masaki dalam “Manajemen Leha-Leha” memberikan teknik-teknik praktis yang dipecah jadi 5 bab, dari teknik relaksasi lima menit sampai cara beristirahat dari hubungan antarmanusia.

Namun, dari 200 halaman lebih jabaran seputar teknik cuti, istirahat, dan liburan ini, setidaknya ada tiga poin menarik, penting, dan efektif. Hal pertama adalah menjabarkan liburan atau beristirahatmu dengan dinamis, yaitu melakukan kegiatan diluar kebiasaan. Selanjutnya disebutkan dengan cara On- Off seperti bekerja beberapa menit dan melakukan relaksasi dengan menit yang sama untuk bekerja.

Next, cara tinggalkan segala sesuatunya sementara dari hubungan sosial seperti pada halaman 157 tentang “Jika Merasa Berat, Beristirahat dari Hubungan Antarmanusia pun Tak Masalah”. Karena banyak di antara kira yang mengeluh tentang overworked, Jadi baiknya mikir lagi gimana mensiasatinya supaya bisa istirahat sejenak. Coba baca buku ini, yah walaupun bukan acuan yang pas dan cocokologi setidaknya mampu mengurai dan membedakan kapan waktu bekerja dan kapan waktu istirahat. Elartizen

LRT City